Manfaat dan kandungan biji mahoni . Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar.
Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air. Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin. Buahnya dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah sehingga para penderita penyakit yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai obat, mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksi dan untuk menyingkirkan radikal bebas, mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.
Mahoni sebagai peneduh jalan. Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di tepi jalan. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini bukanlah tanaman yang baru, karena sejak jaman penjajahan Belanda mahoni dan rekannya, Pohon Asam, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh terutama di sepanjang jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer sampai Panarukan. Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar kayu. Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah mahoni yang disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan daun mahoni untuk pakan ternak.
Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air. Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin. Buahnya dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah sehingga para penderita penyakit yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai obat, mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksi dan untuk menyingkirkan radikal bebas, mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.
Mahoni sebagai peneduh jalan. Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di tepi jalan. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini bukanlah tanaman yang baru, karena sejak jaman penjajahan Belanda mahoni dan rekannya, Pohon Asam, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh terutama di sepanjang jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer sampai Panarukan. Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar kayu. Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah mahoni yang disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan daun mahoni untuk pakan ternak.
Kandungan flavonoid-nya bergunauntuk melancarkan peredaran darah, terutama untuk mencegah tersumbatnya saluran darah, mengurangi kadar kolesterol dan penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, membantu mengurangi rasa sakit, pendarahan, dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas.
Saponin berguna mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak tubuh, meningkatkan sistem kekebalan, memperbaiki tingkat gula darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.
Menurut pengobatan Cina, tanaman ini memiliki sifat pahit, dingin, antipiretik (penurun panas), antijamur, dan mampu menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi hipertensi, gangguan gula darah, kurang nafsu makan, demam, dan membantu menjaga daya tahan. Tanaman ini juga memiliki kemampuan sebagai astringent (mengeringkan), dapat mengendapkan protein selaput lendir usus dan membentuk suatu lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat asupan glukosa dan laju peningkatan glukosa darah.
Konon juga, ramuan serbuk mahoni pun dipercaya memiliki khasiat untuk membantu proses penyembuhan dan vitalitas. Ada juga yang cocok untuk keluhan stroke tingkat awal, hipertensi, diabetes.
Sebuah penelitian biji mahoni dalam menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan pernah dilakukan Laurentia Mihardja, peneliti pada Center For Research and Development of Disease Control, NIHRD. Pemberian ekstrak mahoni dosis 45 mg/ 160 g bb setelah 7 hari menunjukkan hasil berbeda yang signifikan dibanding pelarut serta tidak berbeda dengan glikazide 7,2 mg/200 g bb.
Cara Mengonsumsi
1. Dimakan langsung bijinya setelah membuang kulit luarnya yang berbentuk pipih.
2. Dijadikan serbuk dulu, biji ditumbuk atau dihaluskan menjadi bubuk, lalu diseduh dengan air panas.
3. Dimakan dalam bentuk ekstrak, ini yang banyak di pasaran.
Ekstrak yang dipasarkan ada dalam berbagai bentuk, mulai dari kapsul, serbuk fiber, juice premix, essential oil (buat membesarkan payudara dan penghalus kulit), serbuk teh, sampai serbuk kopi instan. Yang terbanyak dalam bentuk serbuk, sedangkan bentuk yang lain lebih didasarkan pada pesanan.
Bila ingin memanfaatkan ekstrak mahoni buatan pabrik, pilih yang telah mendapat izin dari Badan POM. Bila ragu, dapat dikonsultasikan dulu dengan dokter, terutama bagi yang bermasaiah dengan diabetes.
Memang paling terkenal biji mahoni adalah untuk pengobatan malaria, ternyata dari berbagai penelitian dapat dipakai juga untuk pengobatan kencing manis.
Untuk kencing manis, misalnya, bisa dipakai kulit tanaman pulai, biji mahoni, umbi bidara upas, tumbuhan tapak dara, terong ngor, daun sembung dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut dapat dipakai secara tunggal.artinya tunggal tidak harus merupakan bagian dari suatu ramuan.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 1/2 sendok teh biji yang telah digiling halus menjadi serbuk.
CARA PEMAKAIAN:
1. Hipertensi (Tekanan darah tinggi):
a. 8 gram biji segar diseduh dengan 2 gelas air panas. Setelah dingin disaring lalu dibagi menjadi 2 bagian. Minum pagi dan sore hari.
b. 1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum selagi hangat, lakukan 2-3 kali sehari.
2. Kencing manis (diabetes)
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/3 cangkir air panas. Diminum selagi hangat, 30 menit sebelum makan. Lakukan 2-3 kali sehari.
3. Kurang selera makan:
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/3 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum selagi hangat, lakukan 2-3 kali sehari.
4. Demam, masuk angin:
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/4 cangkir air panas, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Diminum selagi hangat, lakukan 2-3 kali sehari.
5. Eksema dan rematik
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Diminum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari.
Efek Samping
Disamping manfaatnya yang cukup banyak, ada juga sedikit efek sampingnya. Dari catatan di atas ada 2 bahan kandungan biji Mahoni:
1. Saponin,
2. Flavonoid
Yang nomor 1 perlu diwaspadai, karena dalam jumlah tertentu akan meningkatkan resiko terjadinya kolesterol pada cairan empedu, yang pada akirnya akan menimbulkan batu empedu. Disamping itu juga bertindak sebagai steroid. Yang nomor 2, maksimal dosis per hari adalah 200 mg.
Disamping itu itu orang tertentu, rupanya belum sampai ke meningkatnya kolesterol cairan empedu, sudah merasa sakit di ulu hati. Jadi, asal bisa mengukur dosis, dan tidak digunakan dalam waktu yang lama, mungkin karena efek flavonoida yang membantu permeability atau kelenturan pembuluh darah, maka memang bisa digunakan untuk tekanan darah tinggi.
Masalahnya, dalam penelitian mengenai saponin, tidak menggunakan mahoni, juga dalam database depkes tidak ada banyaknya kandungan perbiji berapa. Karena manusia itu unik, juga, tumbuhan mahoni dengan tempat tumbuh tertentu menghasilkan kadar tertentu juga maka menjadi sukarlah bagai kita untuk mengatur dan menentukannya.
Menurut pengalaman praktisi herbalis, sebaiknya cukup dimakan 1 biji perhari, jika dimakan langsung. Dosis yang lain disetarakan dengan itu.
Bila ingin memanfaatkan ekstrak mahoni buatan pabrik, pilih yang telah mendapat izin dari Badan POM. Bila ragu, dapat dikonsultasikan dulu dengan dokter, terutama bagi yang bermasaiah dengan diabetes.
Memang paling terkenal biji mahoni adalah untuk pengobatan malaria, ternyata dari berbagai penelitian dapat dipakai juga untuk pengobatan kencing manis.
Untuk kencing manis, misalnya, bisa dipakai kulit tanaman pulai, biji mahoni, umbi bidara upas, tumbuhan tapak dara, terong ngor, daun sembung dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut dapat dipakai secara tunggal.artinya tunggal tidak harus merupakan bagian dari suatu ramuan.
- CATATAN: sebelum dijadikan serbuk, biji mahoni dikeringkan terlebih dahulu. Setelah kering, barulah digiling sampai menjadi serbuk.
- - Tekanan darah tinggi (Hipertensi).
- - Kencing manis (Diabetes mellitus).
- - Kurang napsu makan,
- - Rematik.
- - Demam.
- - Masuk angin.
- - Ekzema.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 1/2 sendok teh biji yang telah digiling halus menjadi serbuk.
CARA PEMAKAIAN:
1. Hipertensi (Tekanan darah tinggi):
a. 8 gram biji segar diseduh dengan 2 gelas air panas. Setelah dingin disaring lalu dibagi menjadi 2 bagian. Minum pagi dan sore hari.
b. 1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum selagi hangat, lakukan 2-3 kali sehari.
2. Kencing manis (diabetes)
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/3 cangkir air panas. Diminum selagi hangat, 30 menit sebelum makan. Lakukan 2-3 kali sehari.
3. Kurang selera makan:
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/3 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum selagi hangat, lakukan 2-3 kali sehari.
4. Demam, masuk angin:
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/4 cangkir air panas, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Diminum selagi hangat, lakukan 2-3 kali sehari.
5. Eksema dan rematik
1/2 sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Diminum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari.
Efek Samping
Disamping manfaatnya yang cukup banyak, ada juga sedikit efek sampingnya. Dari catatan di atas ada 2 bahan kandungan biji Mahoni:
1. Saponin,
2. Flavonoid
Yang nomor 1 perlu diwaspadai, karena dalam jumlah tertentu akan meningkatkan resiko terjadinya kolesterol pada cairan empedu, yang pada akirnya akan menimbulkan batu empedu. Disamping itu juga bertindak sebagai steroid. Yang nomor 2, maksimal dosis per hari adalah 200 mg.
Disamping itu itu orang tertentu, rupanya belum sampai ke meningkatnya kolesterol cairan empedu, sudah merasa sakit di ulu hati. Jadi, asal bisa mengukur dosis, dan tidak digunakan dalam waktu yang lama, mungkin karena efek flavonoida yang membantu permeability atau kelenturan pembuluh darah, maka memang bisa digunakan untuk tekanan darah tinggi.
Masalahnya, dalam penelitian mengenai saponin, tidak menggunakan mahoni, juga dalam database depkes tidak ada banyaknya kandungan perbiji berapa. Karena manusia itu unik, juga, tumbuhan mahoni dengan tempat tumbuh tertentu menghasilkan kadar tertentu juga maka menjadi sukarlah bagai kita untuk mengatur dan menentukannya.
Menurut pengalaman praktisi herbalis, sebaiknya cukup dimakan 1 biji perhari, jika dimakan langsung. Dosis yang lain disetarakan dengan itu.
0 comments:
Post a Comment